Etika Profesi Dalam Teknologi & Sistem Informasi
Etika profesi teknologi informasi memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari etika pada umumnya. Perbedaannya terletak pada peranan dari profesi tersebut. Profesi pada bidang teknologi informasi menitikberatkan pada masyarakat yang memiliki pengetahuan terbatas mengenai teknologi informasi untuk percaya pada ilmu pengetahuan, keahlian dan kejujuran pada profesinya. Profesi itu menciptakan produk ( misal : sistem komputer ) yang dapat mempengaruhi masyarakat luas dan produk tersebut dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat.
Mengapa perlu Etika Profesi Dalam Teknologi & Sistem Informasi ?
Kode etika IT diperlukan karena membantu para IT-er menentukan apa yang benar dan apa yang salah, baik atau buruk, dan bertanggung jawab atau tidak dalam proses kerja IT. Etika ditentukan dan dilaksanakan secara pribadi.
Jika tidak ada etika pada teknologi & sistem informasi maka akan ada banyak kejahatan komputer. Kejahatan komputer adalah sebuah tindakan memakai sebuah fasilitas komputer yang merugikan sejumlah pihak.
Girasa (2002) mendefinisikan Kejahatan Komputer sebagai: aksi kejahatan yang menggunakan teknologi komputer sebagai komponen utama.
Pelanggaran Etika Profesi Dalam Teknologi & Sistem Informasi
Beberapa contoh pelanggaran etika yang terjadi pada profesi teknologi & sistem informasi :1. Unauthorized access to computer files (Cybertrespass) :
- Penggunaan komputer orang lain secara tidak sah.
- Mengakses record data yang bersifat confidential dengan tujuan mencuri.
- Memindahkan dan mengganti data untuk keuntungan pribadi.
- Menggunakan virus komputer utk mencuri data orang lain
- Menggunakan virus komputer sebagai time bomb
- Menggunakan virus komputer utk merusak data
- Men-sharing-kan software yang memiliki copyright.
- Mengcopy software yang memiliki copyright tanpa seiijin produsen yang sah.
- Meniru dan menggunakan hasil karya orang lain yang bercopyright untuk kepentingan pribadi/komersial.
Sumber :